bagaimana cara meningkatkan anak supaya berprestasi?

Kamis, 15 April 2010

Rasa Malu, Perhiasan Muslimah! (Bagian 1) Pesan Baru

Suatu malam seorang ikhwan berjalan kaki melintasi trotoar pertokoan, berusaha sebaik mungkin untuk konsentrasi pada jalan agar mata tetap “aman” dan terlindungi dari pandangan pada hal-hal yang haram, serta juga agar tidak nabrak rambu-rambu jalan atau tiang telepon yang terkadang “terasa diletakkan seenaknya”, berjalan dengan menundukkan mata dan sesekali melihat jalan, terkadang kalau tertabrak tiang telepon, paling dalam hati mengguman, “siapa sih yang naruh tiang disitu!”

Ya, kadang suatu perjalanan singkat berjalan kaki menjadi sebuah medan perjuangan yang berat, walau tidak sedang berperang dan angkat senjata, mata dan hati selalu waspada dari serangan mendadak “pandangan haram” yang diumbar dimana-mana, resikonya lebih berat daripada tertembak peluru! Setelah separuh perjalanan dan melewati beberapa toko pakaian, terdengar suara, “Assalamu’alaikum!”, secara refleks ikhwan tadi menjawab, “Walaikumussalam!” namun setelah menoleh ke asal suara penulis ganti beristighfar, ternyata gadis-gadis muda dengan pakaian kurang pantas sedang tertawa cekikikan melihat si ikhwan jadi serba salah!

Apa dunia sudah terbalik? Dahulu setahu penulis saat duduk di bangku sekolah menengah atas, biasanya anak-anak laki-laki (afwan bukan termasuk penulis) ketika pulang sekolah nongkrong dulu di pinggir jalan untuk menggoda anak-anak perempuan, seperti biasa para anak perempuan jinak-jinak merpati ketika di- “suit-suit”, entah antara suka atau “benar-benar suka” diganggu seperti itu, dengan tersipu malu dan senyum mengembang mereka malah mencuri-curi pandang.

Namun yang terjadi beberapa tahun kemudian telah banyak perubahan, apakah karena model pakaian ikhwan yang tidak lazim dipakai orang-orang kebanyakan (bergamis dan bersarung), sehingga membuat ikhwan yang bersangkutan diperlakukan seperti itu, atau memang para gadis-gadis muda sekarang sudah hilang rasa malunya sehingga mereka “take over” kebiasaan yang dilakukan anak-anak muda laki-laki yang jauh dari ilmu agama.

KEMANA PERGINYA RASA MALU?

Dari Atha’ bin Abi Rabbah ia berkata, “Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu bertanya kepada kami, “Maukah engkau aku beritahukan tentang profil (sifat) wanita penghuni surga?” Kami menjawab, “Tentu saja kami mau.” Lalu ia berkata, “Wanita berkulit hitam yang pernah datang kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan menuturkan, ‘Aku mengidap penyakit ayan, apabila penyakit itu kambuh, maka auratku akan tersingkap. Berdo’alah untukku kepada Allah!’ Belia bersabda, ‘Jika engkau mau, bersabarlah! Niscaya engkau akan mendapat surga. Namun kalau engkau mau, aku akan memohonkan agar Allah menyembuhkanmu.’ Wanita itu berkata, ‘Aku akan berusaha sabar.’ Wanita itu melanjutkan ucapannya, ‘Namun berdo’alah agar tubuhku tidak tersingkap.’ Lalu beliau pun mendo’akannya. [HR. Al-Bukhari (5652) dalam Al-Mardho bab Fadhlu Man Yushro mina ‘r-Rih]

Inti dari hadits di atas adalah bahwa wanita berkulit hitam tadi berkehendak kuat agar auratnya tidak tersingkap saat dia dalam kondisi tidak sadar, sehingga hal tersebut akan membuatnya malu. Ketika diberikan pilihan antara kesembuhannya dan agar bersabar dengan janji jannah, maka wanita beriman ini memilih untuk bersabar, namun tetap meminta do’a dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam agar auratnya tidak terlihat manusia.

Duhai kemanakah perginya rasa malu itu sekarang ini, nilai dari keindahan wanita itu terletak pada sifat malunya, semakin tinggi rasa malu itu maka semakin indah wanita tersebut, dan semakin sedikit rasa malunya maka semakin murah nilai wanita itu, bahkan menjadi “murahan”. Para wanita-wanita shalih terdahulu berusaha untuk tetap menuntut ilmu dan tetap meninggikan rasa malunya, namun justru yang kita temui sekarang adalah para wanita muslim semakin jauh dari ilmu agama dan melepas pakaian malunya.

Jika wanita-wanita model seperti ini nanti menikah dan melahirkan anak-anak mereka, lalu akan menjadi apakah generasi muslim kelak? Seseorang yang memiliki sifat malu maka dia akan sauh dari keburukan dan dosa, semakin besar rasa malunya maka akan membuat seseorang semakin aman dari jebakan-jebakan syaithan, mereka tidak akan memamerkan auratnya di depan umum, tidak menggoda laki-laki, tidak akan berzina, tidak akan melihat hal-hal yang haram, dan begitu seterusnya. Diriwayatkan dari Imran bin Hushain radhiyallahu ‘anhu, dia berkata :”Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :’Sikap malu tidak akan datang kecuali karena kebaikan.’ [HR Al-Bukhari (X/6117), Muslim (37)]

Jika seluruh rasa malu adalah kebaikan maka orang yang tidak memiliki rasa malu adalah orang yang tidak memiliki kebaikan dalam dirinnya, mereka yang tidak memiliki rasa malu akan berbuat sekendak hatinya dan akan mudah bermaksiat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, mereka akan dengan mudah berbuat zhalim kepada hak-hak manusia dan akan merusak masyarakat muslim secara keseluruhan. Ketika rasa malu sudah hilang dari diri seseorang maka tidak akan tersisa dari seseorang kecuali kerusakan yang akan menjangkiti orang-orang di sekitarnya. Mereka ini akan berbuat sekehendak hatinya tanpa memiliki batasan dan aturan lagi. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

“Sesungguhnya di antara perkara yang telah dipahami oleh manusia dari perkataan kenabian pertama adalah ‘Jika engkau tidak malu, maka berbuatlah apa yang kamu suka’.” [HR. Al-Bukhari (7/3483/3484)]

Dalam hadits yang diriwayatkan Anas Radhiyallahu 'Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam telah bersabda, “Tidaklah ada suatu kekejian pada sesuatu perbuatan kecuali akan menjadikannya tercela, dan tidaklah ada suatu rasa malu pada sesuatu perbuatan kecuali akan menghiasinya.” [HR.Tirmidzi dan Ibnu Majah]

Sifat wanita identik dengan keindahan dan kelembutan, jika wanita tidak menghiasi dirinya dengan sifat malu maka kehormatan wanita telah dicampakkan oleh pemiliknya, tiada lagi yang tersisa pada diri wanita jika rasa malu yang sudah menjadi tabiat dari diri wanita telah dibuang. Anak-anak gadis banyak yang berlalu lalang di jalanan, juga banyak yang suka nongkrong di pinggir jalan hanya agar tidak dibilang kuper (kurang pergaulan) atau ketinggalan zaman.

Maka hendaklah para orang tua untuk mengontrol pergaulan anak gadisnya masing-masing dan selalu mengawasi kegiatan yang dilakukan oleh anak-anak gadisnya, pergaulan bebas juga berawal dari kurang perhatiannya orang tua akan teman-teman anak-anaknya, padahal orang tua akan dimintai pertanggung jawaban atas amanah yang telah diberikan kepada mereka, selayaknyalah agar para orang tua memperhatikan akhlak dan budi pengerti anak gadisnya.

Orang tua yang membelikan anak gadisnya pakaian ketat dan suka mengumbar aurat sama saja mereka mendorong anak gadis mereka masuk neraka dengan kedua tangan mereka sendiri, bagaimana tidak? Para orang tua yang sudah bersusah payah bekerja untuk mendapatkan uang kemudian dengan uang itu mereka membelikan anak gadis mereka sebuah pakaian calon penghuni neraka, yaitu mereka yang berpakaian laksana telanjang!

Selain sufur (terbukanya aurat) tanpa rasa malu, kadang dibarengi juga dengan ikhtilat (campur baur) nya antara laki-laki dan perempuan yang suka nongkrong, entah itu di pinggir jalan, cafe-cafe, mall, dan tempat-tempat “ngumpul” lain yang kadang diselingi dengan musik dan minuman keras, para penyeru kegiatan ini selalu mengaburkan perkara yang penting ini menjadi hal yang sepele, sering ketika ada teguran mereka hanya mengomentarinya dengan perkataan, “masa yang begitu saja dilarang... cape deh!”

bersambung...

1 komentar:

  1. Hari gini masih pakai aksesoris perhiasan sama dengan lainnya, hehe
    Udah gak zamannya lagi sis..Yuk pakai yang spesial perhiasan nama yang tiada duanya.
    Ada banyak pilihan perhiasan, mulai dari kalung nama dengan spesial liontin nama khusus,
    yang bertuliskan nama anda. Juga ada gelang nama dengan variasi rantai ataupun plat pipih
    Ada juga cincin nama khusus yang terukir nama anda ataupun pasangan anda. Bisa juga sebagai pelengkap,
    yaitu anting nama, dan yang suka untuk urusan tampilan saat dinas bisa pakai bross nama.
    Semuanya itu hanya ada disini >> Perhiasan Nama Cantik

    BalasHapus